Eksotik Pessel

Eksotik Pessel


“Selamat Datang!”
Hampir semua daerah yang saya datangi selalu menyapa dengan kata “Selamat Datang”.  Ramah memang, namun hanya sebatas tulisan di perbatasan, lain cerita ketika bertemu langsung dengan manusianya kalimat pertama malah “Kalian dari mana!?” Nah loeh.... dengan nada sewot plus sedikit bumbu bentakan.
Kaget sich sebentar, tapi lama-lama mampu beradaptasi juga. Pengalaman dengan manusia di suatu daerah yang didatangi kadang tidak seramah ucapan selamat datang. Namun alam selalu menjanjikan banyak keramah yang melebur manusia menjadi tidak berarti.
Explore one day Pessel :
Jumat 12 Juni 2015 , pukul ± 16.30 WIB. Saya, Yuyu, Ruri dan Deny  berangkat dari Kota Padang menuju Pessel dengan menggunakan sepeda motor. Jam segitu menuju pesisir tentu saja akan mendapat suguhan sunset di kawasan Bungus, meski berawan tetap cantik!

Senja berawan pantai Bungus Padang


Pukul ± 19.00 WIB kami sampai di Bayang, sebuah desa di kab. Pesisir selatan yang dikelilingi sawah dan perbukitan. Malam ini kami beristirahat di rumah Yuyu yang notabene anak daerah sini Men!. So..sudah dipastikan jabatannya untuk satu hari besok adalah guide yang tidak dapat di ganggu gugat hahahaha. 
Besok pun datang dan SELAMAT PAGI LANGIT BIRU!.
Sebiru hatiku pagi ini langitpun seolah mengetahui haha...

Langit Biru Bayang :)


Men .. Restu TUHAN di tangan, seolah-olah jodoh sudah didepan mata untuk ditemukan. Jreng-jreng!!..
Destinasi 1 :
Sabtu, 13 Juni 2015,  pukul ± 09.00 WIB. Puncak mandeh : Dari Bayang ke kawasan mandeh memakan waktu sekitar 30 menit dengan sepeda motor yang berkecepatan santai plus sembari menikmati suguhan pemandangan birunya langit dan birunya lautan Yeah.... dan “ONDE MANDEH yo RANCAK PUNCAK MANDEH ko ma” haha..

Eksotik Puncak Mandeh 

dipuncak bersama adek yuyu dan sahabat 

Saya mulai membuat versi dari pendapat pribadi tentang nama kawasan ini. Kenapa bernama  Mandeh ? jawabannya karena setiap orang yang yang datang pasti berucap seperti kalimat diatas.  Nah versi aslinya cari tahu saja sendiri.
Kawasan mandeh adalah kawasan berbukitan yang berbatasan langsung dengan lautan, pemandangannya adalah laut dan sederatan pulau – pulau plus kapal-kapal yang lagi mangkal. Katanya sich raja ampat sumatera. Kalau menurut saya mandeh ya mandeh raja ampat ya raja ampat kalau persis bolehlah.
Eksotik karena warna lautnya berbeda-beda mungkin akibat berbeda kedalaman dan biota laut yang hidup di dalamnya. Entah lah saya juga tidak ingin membahas lebih ilmiah tentang itu yang pasti eksotik lah ya.
Destinasi 2 :
Di hari yang sama dan sekitar pukul 11 siang kami menuju Pantai Batu Kalang yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Yang ini eksotik banget Men!. Pemandangan pertama kali adalah pemakaman di sepanjang jalan hingga sampai di titik parkir dan tidak jauh dari makam masyarakat mendirikan warung. Tambah eksotik  karena kawasan ini berbatu-batu besar dan lautnya dangkal beberapa meter ke arah tengah.  Ada hamparan karang dan Ombaknya beriak tanda tak besar dan airnya jernih bak mata air pilihan tapi tetap saja asin.

Pantai Batu Kalang

Exsotik Batu Kalang

Nama batu kalang muncul menurut versi saya : Batu = batu. Kalang = terhalang. Karena tempat ini banyak batu yang menghalangi ombak menyentuh daratan jadi diberi namaBatu Kalang. Fix.
Melihat pemadangan di pantai ini jadi ingat pantai di film laskar pelangi, persis tapi tak sama. Coba bayangkan seperti apa kejadian di massa silam sampai batu sebesar-besar itu bisa sampai dilautan? Tik tok tik tok ?????? entahlah wallahualam
Destinasi ke 3 :
Puncak Langkisau, kalau yang ini sudah terkenal kemana-mana dan sudah sejak lama toh!. Mendunia dengan festival paralayangnya dan saya tetap menyebutnya eksotik karena hari ini awannya mengukir nama saya (Versi saya).  saat pagi begitu biru sore pun berubah menjadi seputih awan yang faktanya bewarna putih di batas laut itu memang awan. Sempat hujan sedikit dan mendung hingga sunset.


Bukit Langkisau

Bukit langkisau :)

Lima tahun yang lalu pada jam yang sama dan kesempatan yang berdeda saya dan yuyu pernah menghabiskan waktu di tempat ini. Ini seperti KLBK “kisah lama berulang kembali” J


Jeda lima tahun, sepanjang waktu itu tidak banyak perubahan pada kawasan ini hanya saja saat ini ada bendera angin dan bukitnya sedikit di semen. Ada lokasi baru yang terlihat seperti di tata menjadi sebuah taman namun tetap saja tak berdampak banyak. Namun yang datang hari ini jauh lebih rame di banding waktu sebelumnya dan semoga lima tahun ke depan akan banyak perubahan yang jauh lebih berdampak positif aminnn J
Destinasi tambahan :
Ada kawasan baru yang masih dalam tahap pembangunan namun sepertinya berhenti dibangun. Pantai ini indah dan ombaknya lumayan besar ada bukit berpasir yang ketika di panjat akan longsor.. ya saya mulai iseng ketika sore. Dengan segenap rasa coba-coba, saya menapaki dinding bukit dan tanahnya longsor. Bukit ini rapuh namun terlihat kokoh. Ini seperti kebanyakan jiwa manusia yang terlihat kokoh dan kuat namun sesungguhnya sangat rapuh. Di kawasan ini juga ada resort namun belum tertata dengan baik.

Dinding tebing yang kokoh namun rapuh

Pantai Baru

Perjalanan selalu punya cara untuk memberi cerita istimewa. Dari semua pengalaman yang di hadirkan pessel kepada saya, saya tetap menyebut negeri ini adalah negeri eksotik dan tak terkecuali manusiannya. Keramahan lokal adalah warisan budaya yang menjadi tiang hidup matinya kawasan wisata di Pessel khususnya dan Indonesia pada umumnya.
harapannya dari sedikit banyak manusia yang hanya sebatas menompang tulisan ramah SELAMAT DATANG di perbatasan semoga 5 tahun yang akan datang akan lebih banyak manusia yang secara nyata menguncapkan SELAMAT DATANG dengan senyuman.
Dan setiap kali mengingat kata ramah : Yuyu & family adalah contoh nyatanya
Terima kasih Ami, Api dan Yuyu sang Guide mutlak tak bisa di ganggu gugat J


#malalamen#Backpacker#Couchsurfing#Pesisirselatan#sulassky2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AIR TERJUN LUBUAK BULAN

DESTINASI MALALA MEN 2015

Malala men?